Sarapan bukan sekadar rutinitas, tetapi juga ritual yang memulai hari dengan energi dan kebahagiaan. Dari menu yang hangat hingga yang renyah, dari yang manis hingga yang pedas, sarapan khas Malaysia merupakan refleksi dari keberagaman budaya dan kekayaan kuliner.
Dari warung pinggir jalan hingga kedai kopi klasik, setiap sudut negeri ini menawarkan sajian pagi yang menggoda selera. Berikut ini 20 menu sarapan di Malaysia yang wajib dicoba saat berkunjung ke negara tersebut.
Nasi lemak

Nasi lemak.
Terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan, nasi lemak menghadirkan aroma harum yang menggoda sejak suapan pertama. Paduan lauk seperti ikan teri goreng yang renyah, sambal pedas manis, telur rebus atau goreng, kacang tanah, dan irisan mentimun menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.
Popularitasnya melintasi batas etnis, membuat nasi lemak dicintai oleh masyarakat Melayu, China, India, dan komunitas lainnya sebagai makanan sehari-hari maupun saat momen spesial.
Menariknya, nasi lemak juga telah diakui secara global sebagai salah satu dari 10 sarapan paling sehat versi Majalah TIME, menjadikannya kebanggaan nasional. Akhir pekan akan semakin menyenangkan dengan menikmati sepiring nasi lemak di Village Park, Damansara Uptown.
Nasi kerabu

Nasi kerabu.
Nasi kerabu merupakan salah satu hidangan tradisional Melayu yang bukan hanya menggoda selera, tetapi juga memikat mata dengan warna biru khas dari kelopak bunga telang. Berasal dari Kelantan, nasi kerabu sangat populer sebagai menu sarapan yang menyegarkan.
Keunikan nasi ini terletak pada penyajiannya yang melibatkan beragam ulam atau salad tradisional lokal, lengkap dengan kerupuk, ayam atau ikan goreng, acar, serta telur asin rebus. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan rasa yang kompleks—segar, gurih, renyah, dan sedikit pedas.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Petaling Jaya, Kesom Café menjadi tempat yang direkomendasikan untuk mencicipi versi modern dari nasi kerabu yang tetap mempertahankan cita rasa autentik.
Namun, bagi pencinta kuliner yang ingin merasakan kelezatan sejati dari daerah asalnya, mampirlah ke Kak Ma Nasi Kerabu di Kota Bahru, Kelantan. Di sinilah nasi kerabu disajikan dengan sentuhan khas rumah, menghadirkan kenikmatan yang membawa Anda lebih dekat dengan warisan kuliner Melayu yang kaya dan menggugah selera.
Kombinasi klasik (roti panggang kaya + telur setengah matang + kopi)
Yang juga menggugah selera di pagi hari adalah kombinasi klasik sarapan ala kopitiam: roti panggang kaya, telur setengah matang, dan secangkir kopi hitam atau teh tarik. Roti panggang kaya biasanya diisi dengan selai kelapa manis atau selai kacang, lalu dibakar hingga renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Disajikan bersama telur rebus setengah matang yang ditaburi sedikit kecap asin dan merica, perpaduan rasa gurih dan manis ini menjadi favorit lintas generasi di Malaysia dan Singapura. Menu ini bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga membangkitkan rasa nostalgia, terutama bagi mereka yang tumbuh besar dengan sarapan di kopitiam.
Kopitiam—kedai kopi bergaya lama—menjadi rumah dari sajian klasik ini, dan mudah ditemukan di berbagai kota. Gerai seperti Old Town White Coffee dan Toast Box bahkan menghadirkan versi modern dari sajian ini dengan tetap mempertahankan cita rasa tradisional.
Beberapa tempat legendaris yang wajib dikunjungi adalah Yut Kee Kopitiam di Kuala Lumpur, yang sudah berdiri sejak 1928, serta Transfer Road Roti Bakar di Penang yang selalu dipadati pengunjung setiap pagi.
Tosai

Tosai.
Dalam ragam kuliner sarapan khas Malaysia, tosai menempati posisi istimewa. Berasal dari tradisi masakan India Selatan, tosai adalah panekuk tipis berbentuk panjang seperti krep, dibuat dari adonan beras dan lentil yang difermentasi.
Meski tampilannya besar, tosai tergolong ringan dan tidak cepat membuat perut kenyang. Hidangan ini biasanya disajikan hangat dengan aneka pelengkap seperti chutney kelapa, kari lentil (sambar), atau yogurt. Permukaan luarnya renyah, sedangkan bagian tengahnya lembut dan sedikit asam karena proses fermentasi alami.
Di Kuala Lumpur, salah satu tempat terbaik untuk menikmati tosai autentik adalah Restoran Chat Masala di Brickfields. Restoran ini dikenal sebagai spesialis masakan India asli, dan menjadi destinasi wajib bagi para pencinta kuliner India yang ingin memulai hari dengan cita rasa otentik.
Roti canai

Roti canai.
Roti canai merupakan salah satu hidangan ikonik Malaysia yang wajib dicoba. Roti pipih ini dibuat dari adonan tepung yang lentur dan digoreng hingga garing di luar tetapi lembut di dalam. Umumnya disajikan bersama dhal (kuah kacang miju-miju), kari ayam, atau kari ikan, dan paling nikmat disantap langsung dengan tangan kosong.
Roti ini bisa dinikmati dalam versi “roti kosong” (tanpa isian), atau diberi isian seperti telur, ayam, pisang, tuna, hingga domba sesuai selera.
Yang membuat Roti Canai makin menarik adalah tempat penjualannya: warung teh India lokal yang akrab disebut warung Mamak. Warung ini tak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga menjadi ruang berkumpul masyarakat dari berbagai kalangan.
Atraksi seru lainnya adalah saat pembuat roti melambungkan adonan ke udara seperti seorang ahli pizzaiolo. Proses itu tak hanya mengundang decak kagum, tetapi juga menunjukkan keterampilan tinggi dalam membuat roti sederhana yang telah merebut hati banyak orang.
Dimsum

Dimsum.
Bagi Anda yang gemar menyantap camilan ringan di pagi hari, dimsum adalah pilihan yang tepat. Makanan tradisional Tiongkok ini terdiri dari berbagai jenis hidangan seukuran gigitan yang disajikan dalam keranjang bambu kukus, ditemani secangkir teh hangat khas China. Teksturnya lembut, rasanya beraroma, dan mengepul saat disajikan, memberikan sensasi sarapan yang hangat dan menggugah selera.
Jenis dimsum sangat beragam, mulai dari Xiao Long Bao yang berisi kuah di dalam, Har Gow yang berisi udang segar, hingga Siu Mai dan Loh Bak Gao yang tak kalah nikmat.
Di Malaysia, kita bisa mencicipi dimsum di tempat-tempat terkenal seperti Foo Hing Dim Sum di Puchong, Restoran Jin Xuan Hong Kong, dan Dragon-i. Jika Anda mencari makanan halal, tersedia pula restoran dim sum seperti Dolly Dim Sum yang sangat populer.
Yong tau foo

Yong tau foo.
Yong tau foo adalah salah satu warisan kuliner Hakka yang menjadi favorit di Malaysia. Hidangan ini awalnya hanya berupa tahu isi pasta ikan dan daging babi yang digoreng atau direbus. Namun, seiring waktu, kreativitas pedagang lokal melahirkan variasi baru dengan isian yang beragam seperti pare, cabai, terong, okra, hingga kulit tahu goreng. Beberapa juga menambahkan bakso ikan dan daging.
Disajikan dalam dua versi—kering dan berkuah—yong tau foo bisa dinikmati dengan saus manis dan sambal khas, atau dalam sup bening yang menyegarkan. Pelengkap seperti chee cheong fun dan nasi turut memperkaya pengalaman makan.
Beberapa tempat yang terkenal menyajikan yong tau foo autentik adalah Foong Foong di Ampang dan kedai Yong Tau Foo di Puchong Batu 14.
Bak kut teh

Bak kut teh.
Bak kut teh, yang secara harfiah berarti “teh tulang daging,” adalah sajian kaya rasa yang terdiri dari potongan daging babi yang dimasak perlahan dalam kaldu rempah-rempah dan herba. Hidangan ini tak hanya sekadar sarapan biasa, melainkan warisan budaya Tionghoa yang dulunya diciptakan sebagai sumber energi bagi para pekerja keras.
Terdapat dua gaya utama dalam penyajiannya: kuahnya bisa pekat dan berwarna gelap dengan cita rasa herba yang kuat, atau lebih ringan dan bening tetapi tetap kaya rasa. Disajikan dalam mangkuk atau pot tanah liat, bak kut teh bisa dinikmati hanya dengan potongan daging babi atau dilengkapi jamur, tahu, dan sayuran.
Klang dikenal sebagai “kota Bak kut teh”, dengan ratusan restoran menyajikan hidangan ini. Salah satu yang legendaris adalah Under The Bridge Bak Kut Teh, berdiri sejak 1979, dengan mengusung resep warisan yang telah ada lebih dari tujuh dekade.
Sup mi
Bagi pencinta mi, Malaysia menawarkan pilihan sarapan yang menggoda selera: sup mi. Hidangan ini bukan sekadar mi dalam kuah biasa, melainkan perpaduan rasa yang kaya, hangat, dan bergizi. Sup mi hadir dalam berbagai variasi, mulai dari mi kari yang kaya rempah, mi sup ikan yang ringan dan menyegarkan, mi ayam suwir yang gurih, hingga soto dan asam laksa yang memiliki ciri khas masing-masing.
Keunikan sup mi terletak pada kuahnya yang bisa ringan atau kental, tergantung pada jenis hidangan yang dipilih. Mi wantan, misalnya, dikenal dengan kuahnya yang jernih dan isi pangsit yang lembut, sementara asam laksa menonjolkan cita rasa asam pedas yang menggugah selera.
Laksa Perlis

Laksa Perlis.
Bagi pencinta laksa, Laksa Perlis menawarkan pengalaman rasa yang khas dan berbeda. Meskipun sekilas mirip dengan laksa dari Kedah atau Penang, Laksa Perlis memiliki identitas tersendiri yang tak boleh dilewatkan.
Hidangan ini menggunakan mi beras kental buatan rumah, disajikan dengan kuah ikan yang gurih dan pekat, serta dilengkapi dengan ulam segar seperti mentimun, bawang bombay, cabai, dan daun selom yang menambah kesegaran.
Yang membuat Laksa Perlis istimewa adalah cara menikmatinya. Di daerah asalnya, laksa ini biasa disantap bersama pulut udang atau kuih spera, kudapan gurih berbentuk mirip kari puff berisi kelapa parut pedas. Kombinasi ini menjadikan kuah laksa lebih kental dan kaya rasa.
Jika ingin mencicipinya langsung dari sumbernya, kunjungi Laksa Kak Su di Jalan Siakap 1, Kuala Perlis, tempat legendaris untuk menikmati Laksa Kola, sebutan lokal untuk hidangan ini.
Bubur

Bubur.
Bubur adalah salah satu makanan kaki lima khas Tionghoa yang sangat populer di Malaysia. Meski terkesan sederhana, bubur punya tempat istimewa di hati masyarakat karena kehangatannya yang menenangkan.
Bubur sangat cocok disantap saat sarapan atau ketika tubuh butuh makanan ringan tetapi mengenyangkan. Selain versi Tionghoa, bubur khas Melayu juga banyak ditemukan di restoran halal, menjadikannya pilihan lintas budaya.
Teksturnya yang lembut dan tidak berminyak membuat bubur mudah dicerna. Meskipun rasanya cenderung hambar, bubur dapat diperkaya dengan berbagai lauk seperti ayam goreng tepung, ikan asin, atau seafood. Cita rasa bubur pun semakin nikmat dengan tambahan bumbu seperti lada putih, kecap asin, dan minyak wijen.
Bagi Anda yang ingin mencicipi bubur legendaris, mampirlah ke Bubur Terkenal Hon Kee di Chinatown, Restoran Teochew Lao Er di kawasan Pudu, atau Restoran Sitka yang modern di Damansara Heights.
Mi goreng dan char kuey teow

Char kuey teow.
Di Malaysia, mi goreng dan char kuey teow merupakan pilihan kuliner yang tak lekang oleh waktu dan selalu berhasil menggugah selera. Mi goreng sendiri, yang secara harfiah berarti “mi yang digoreng”, sering diolah dengan beragam bahan seperti sayuran, telur, seafood, atau ayam. Teknik memasak dengan api besar menciptakan rasa gurih dan aroma khas menggoda.
Sementara itu, char kuey teow adalah sajian favorit lainnya, terutama di Penang. Terbuat dari bihun pipih yang ditumis bersama udang, kerang, dan sosis lap cheong, hidangan ini dikenal dengan cita rasanya yang kaya dan tekstur yang unik. Disajikan panas-panas, menu ini menawarkan pengalaman kuliner yang otentik dan memanjakan lidah.
Lontong

Lontong.
Lontong merupakan sajian khas Asia Tenggara yang menggugah selera, terutama populer sebagai menu sarapan. Hidangan ini terdiri dari nasi impit yang dipotong dadu, disiram dengan kuah santan kuning yang gurih, dimasak bersama aneka sayuran seperti wortel, kacang panjang, dan labu siam.
Tambahan pelengkap seperti tempe goreng, tahu goreng, dan telur rebus membuat lontong menjadi menu yang mengenyangkan dan kaya rasa. Bagi pencinta pedas, sambal adalah pelengkap wajib yang menambah sensasi menggoda.
Yang tak kalah menarik, paru sapi goreng menjadi topping favorit yang direkomendasikan. Paru diiris tipis dan digoreng hingga garing, menciptakan tekstur renyah yang kontras dengan lembutnya kuah lontong. Untuk mencicipi lontong yang nikmat, Anda bisa mampir ke Chawan di Bangsar, tempat sarapan favorit para profesional yang memulai hari mereka dengan hidangan penuh cita rasa ini.
Teh tarik, cham, dan Milo

Teh tarik.
Tak lengkap rasanya mengunjungi Malaysia tanpa mencicipi secangkir teh tarik. Minuman ini dinamakan dari cara penyajiannya yang khas, yaitu “ditarik” dari satu cangkir ke cangkir lainnya hingga menghasilkan busa yang menggoda. Teh tarik merupakan pasangan tepat untuk segala jenis sarapan lokal.
Selain teh tarik, kopi juga menjadi pilihan utama, terutama saat dicampur dengan teh menjadi minuman unik bernama “cham”. Anak-anak pun tak ketinggalan menikmati sarapan mereka dengan Milo, minuman cokelat malt yang sangat populer.
Seringkali, orang Malaysia menyempurnakan momen sarapan dengan mencelupkan biskuit atau kerupuk ke dalam minuman hangat mereka. Nikmati salah satu dari minuman ini, dan Anda sudah mencicipi cita rasa autentik Malaysia di pagi hari.
Soto mi Sabah

Soto mi Sabah.
Tak ada yang lebih nikmat di pagi hari yang dingin dan hujan selain semangkuk soto mi khas Sabah. Hidangan ini menyajikan perpaduan bihun lembut dengan kuah kaldu daging sapi yang kaya rasa, menjadikannya pilihan sarapan yang menghangatkan dan mengenyangkan.
Soto, yang biasa ditemukan di restoran Melayu atau Muslim di Malaysia, kini hadir dalam berbagai varian, termasuk ayam dan makanan laut. Meski tersebar luas, menemukan soto yang benar-benar nikmat tetap jadi tantangan tersendiri.
Jika Anda berkesempatan ke Sabah, dua tempat yang terkenal akan soto mi-nya adalah Restoran Happy Muslim di Kota Kinabalu dan Kedai Kopi Yuan Yuan di Tawau.
Chee cheong fun

Chee cheong fun.
Chee cheong fun, gulungan mi beras pipih yang lembut, menjadi salah satu pilihan sarapan populer di Malaysia, khususnya di Penang. Mi ini dikukus, lalu dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan berbagai saus, mulai dari thnee cheo (saus manis merah), hae ko (saus hitam dari pasta udang), saus cabai, hingga siraman minyak wijen dan taburan biji wijen yang harum.
Bagi penyuka rasa pedas, varian dengan kuah kari juga tak kalah lezat. Di Penang, setiap orang punya tempat favorit untuk mencicipi hidangan ini, tapi Chee Cheong Fun di luar Seow Fong Lye Cafe di Macalister Lane adalah salah satu yang paling direkomendasikan karena rasanya autentik.
Yau char kwai

Yau char kwai
Yau char kwai, yang berarti “setan goreng minyak” dalam bahasa Kanton, merupakan camilan tradisional yang telah menjadi bagian dari sarapan khas masyarakat Tionghoa selama berabad-abad. Berbentuk panjang dan berwarna cokelat keemasan, adonan goreng ini renyah di luar dan lembut di dalam.
Di Malaysia, makanan ini biasa disantap bersama bubur nasi, dicelupkan ke dalam susu kedelai hangat, atau menjadi pendamping bak kut teh dan kopi hitam. Rasanya gurih dan memuaskan, menjadikannya sajian fleksibel yang cocok dimakan kapan saja, baik sebagai pelengkap atau langsung dinikmati begitu saja.
Nasi dagang

Nasi dagang.
Nasi dagang menjadi salah satu sajian sarapan favorit di Terengganu yang memadukan nasi putih wangi dengan beras ketan, menghasilkan tekstur pulen yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan dengan kari ikan tongkol—sejenis tuna lokal—yang kaya rempah dan menggoda selera.
Pelengkapnya sederhana tetapi menggoda: acar timun dan telur rebus. Kombinasi ini menciptakan keseimbangan rasa gurih, asam, dan segar. Untuk pengalaman otentik, cobalah nasi dagang Mak Ngah di Kampung Bukit atau warung Kak Pah di pusat jajanan Batu Buruk, Kuala Terengganu.
Mi ikan

Mi ikan.
Tak lengkap menjelajahi kuliner Malaysia tanpa mencicipi sarapan khas Sabah: mi ikan. Hidangan ini menjadi favorit warga lokal karena rasanya yang segar dan mengenyangkan.
Salah satu tempat legendaris untuk mencobanya adalah Jong Fa Pai di Kota Kinabalu. Di sini, mi ikan disajikan dengan potongan daging ikan segar dalam kuah bening atau berbahan dasar susu, lengkap dengan tahu, sayuran yang diawetkan, dan tomat.
Bagi yang mencari versi halal, gerai Wan Wan adalah pilihan tepat. Tak hanya mi ikan, Sabah juga dikenal dengan ngiu chap—hidangan mi dengan campuran berbagai bagian sapi seperti bakso, babat, lidah, dan urat. Sarapan yang memuaskan dan kaya protein ini cocok untuk memulai hari dengan energi penuh.
Laksa Sarawak

Laksa Sarawak.
Bagi masyarakat Sarawak, Laksa Sarawak bukan sekadar makanan, tetapi warisan rasa yang membanggakan. Hidangan ini bahkan mendapat pujian dari Anthony Bourdain yang menyebutnya sebagai “Sarapan Para Dewa”.
Berbeda dari laksa di Semenanjung, Laksa Sarawak menghadirkan bihun halus dalam kuah kaldu aromatik yang kaya rempah, lengkap dengan suwiran ayam, udang, dan telur dadar. Sambal dan perasan jeruk limau di sisi piring menyempurnakan cita rasanya.
Laksa Sarawak dinikmati kapan pun—pagi, siang, atau malam—bersama keluarga dan teman. Jika berkunjung ke Kuching, mampirlah ke Mom’s Laksa (halal), Choon Hui Cafe, atau Chong Choon Cafe untuk pengalaman rasa yang tak terlupakan.