Tujuh rumah kerucut berdiri kokoh di atas hamparan tanah lapang. Ketika kabut turun melingkupi sekitar, desa ini tampak seperti negeri di atas awan.
Keelokan alam, kekhasan tradisi dan arsitektur, serta keaslian budaya penduduknya terus memikat orang untuk berkunjung ke Waerebo. Untuk sampai ke sana, kita perlu berjalan kaki selama kurang lebih tiga sampai empat jam—bonus bagi mereka yang menggemari wisata budaya sekaligus alam. Sepanjang perjalanan, indera dimanjakan: aroma hutan, elok bentangan pepohonan di kejauhan, meriah kicauan burung dan serangga rimba menjadi hiburan. Sesampainya di desa, tamu disambut dengan kopi yang harum mengepul di dalam niang gendang, rumah adat paling besar.
Pada 2012, Waerebo dianugerahi UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation. Ini adalah salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang konservasi warisan budaya.